Kelapa Dua Raya 189 Depok, Jawa Barat 16951 Indonesia
+(62) 856-93-010101 admin@geraidinar.com
Mon - Fri 8.30 - 16.00 National Holiday Closed

Pekan lalu (27/11) saya menulis tentang the Preppers, yaitu sekelompok orang di Amerika yang telah mempersiapkan diri dalam menghadapi ‘kiamat’ – antara lain oleh karena hancurnya nilai mata uang. Saya sendiri berpendapat dunia belum akan kiamat hanya karena kehancuran mata uang, orang tetap bisa hidup tanpa uang sekalipun – bahkan mungkin lebih baik. Bagaimana caranya ?

Kita semua pada umumnya adalah produsen dan konsumen sekaligus. Kita memproduksi barang atau jasa A, dan membutuhkan produk barang atau jasa B. Dalam proses konversi antara yang kita produksi A menjadi yang kita butuhkan B inilah dibutuhkan medium of exchange – yaitu uang. Sayangnya uang yang kita pakai untuk medium of exchange selama ini sangat tidak efisien.

Konon ada kekuatan di dunia ini yang menghendaki mayoritas umat manusia itu harus miskin dan membiarkan segelintir orang saja yang bisa kaya, maka kekuatan itu telah berhasil mengimplementasikan strateginya dengan sangat baik dalam setengah abad terakhir. Strategi yang digunakan tersebut adalah – apa yang sangat digemari umumnya manusia, yaitu uang kertas ! berikut buktinya.

Menyambut tahun baru saya belum pernah sesibuk dan sesemangat kali ini, ada dua gawe besar yang saya melibatkan diri di pusat pusarannya. Pertama adalah Deklarasi Komunitas Depok Bebas Riba (KOBAR), yang merupakan bagian dari gerakan yang lebih besar yaitu Komunitas Bebas Riba (tetap disingkat KOBAR), dan juga bagian dari kegiatan yang lebih besar lagi yang disebut NoRiba.Asia.

Peperangan antara uang atau dalam bahasa aslinya disebut currency wars atau juga disebut competitive devaluation, adalah kondisi dimana negara-negara bersaing dalam merendahkan nilai tukar uangnya. Strategy ini umumnya ditempuh untuk meningkatkan daya saing export dan menurunkan daya saing produk import di dalam negeri.