Gotong-royong Bebersih Bumi
Ada lirik lagu yang ditulis Cak Nun sekitar 3 dasawarsa lalu yang kini seolah menemukan kebenarannya di seluruh dunia. Lirik lagu ini adalah ‘Jaman wis akhir, jaman wis akhir bumine goyang. Akale njungkir, akale njungkir, negarane guncang..’
Bahwa bumi ini sekarang putarannya goyang (ogleg) bahkan dikonform oleh Laboratorium Jet Propulsion-nya NASA. Apa penyebabnya? Akale njungkir ( akal yang terbalik) menurut lirik tersebut, kita sudah tahu perilaku kita dengan terus membakar fosil itu mencemari bumi, kita sadar ini tetapi tetap kita teruskan sampai fosil itu bener-bener habis dalam beberapa dekade mendatang. Indonesia baru mentargetkan Net Zero itu tahun 2060 atau 38 tahun lagi, bahkan masih akan terus meningkat emisi CO2 kita hingga 2030, sebelum turun melandai hingga 2060.
Perihal ‘negarane guncang’ bisa kita saksikan kini khususnya di Eropa - yang lagi kena tsunami Rubles. Gegara ketergantungan pada energi fosil, kemerdekaan berfikir mereka tersandra oleh kebutuhan gas yang harus dibeli dari negara yang diboikotnya sendiri , dan bahkan hanya bisa dibeli dengan uang Rusia yang dibencinya tersebut.
Kita sebenarnya punya tradisi yang baik sejak jaman wali songo dahulu, yaitu bila kita melihat lingkungan kita kotor, got mampet dlsb. kita bersihkan rame-rame dengan gotong royong. Mengapa tidak bersih-bersih bumi yang kini dikotori oleh emisi CO2 dan sejenisnya itu dengan gotong royong pula?
Inilah yang kami lakukam dengan gerakan Green Waqf sejatinya. Mengajak masyarakat sebanyak-banyaknya menanam pohon untuk menyerap kembali CO2 yang terpaksa masih harus keluar. Kemudian juga menyiapkan alternatif energi bersih yang carbon neutral.
Yang terakhir ini karena sangat mungkin bernilai ekonomi tinggi, gotong royongnya kami rupakan dalam bentuk wakaf musytarak, yaitu jenis wakaf yang menyertakan ahli waris wakif untuk ikut menerima manfaatnya, bisa berupa saham atas entitas usaha energi bersih yang terlahir dari gerakan ini , bisa pula berupa clean energy itu sendiri, insyaAllah.