Kelapa Dua Raya 189 Depok, Jawa Barat 16951 Indonesia
+(62) 856-93-010101 admin@geraidinar.com
Mon - Fri 8.30 - 16.00 National Holiday Closed

Alhamdulillah, kita semua bersyukur bahwa para sukarelawan Indonesia dalam misi Freedom Flotilla to Gaza akhirnya selamat. Termasuk sahabat-sahabat dekat saya Dzikrullah dan istrinya Santi Soekanto. Karena kecintaannya untuk berjuang bersama saudara-saudara kita semua di Gaza khususnya dan Palestina pada umumnya, kedua sahabat ini memilih untuk tidak pulang dahulu ke Indonesia meskipun kesempatan untuk ini sudah terbuka lebar-lebar  - agar dapat melanjutkan misinya semula.  Berikut saya sajikan 'oleh-oleh' bu Santi Soekanto dari penjara Israel sebelum akhirnya dibebaskan pekan lalu; maaf saya sajikan dalam bahasa aslinya - karena keindahan cerita ini terdapat pada bahasa pejuang yang digunakannya.

Dalam rapat kerjanya dengan DPR kemarin (02/06/2010), pejabat sementara Gubernur Bank Indonesia menyampaikan bahwa ada kecenderungan Rupiah melemah di tahun depan. Diprediksi oleh BI, Rupiah akan berada di kisaran Rp 9.200 – Rp 9.600 per US$. Apa artinya ini pada asset dan hasil kerja kita semua ?.

 

Persiapan Menembus Blokade Israel Makin Matang

Ratusan Peserta Kafilah Viva Palestina Kumpul di Stadion Basket

Sahabat Al-Aqsha & Hidayatullah.com—ANTALYA—Hampir 600 orang peserta dari lebih puluhan negara yang dijadwalkan ikut dalam kapal Mavi Marmara sudah berkumpul di kota pelabuhan Antalya di selatan Turki untuk persiapan-persiapan terakhir sebelum bergabung dengan armada Flotilla to Freedom menuju Gaza. Sampai tadi malam, sudah 547 orang yang datang ke stadion basket Kepez Arena sedikit di luar kota untuk menandatangani kontrak janji setia untuk “tidak akan pernah mundur” apa pun yang terjadi, serta menghadiri rapat akbar peserta.

Tulisan berikut adalah up date terakhir yang saya peroleh dari Kafilah Freedom Flotilla menuju Gaza yang dikirim oleh seorang Ibu Rumah Tangga yang juga wartawan - yang saat ini berada di salah satu kapal-kapal tersebut bersama suaminya. Di tengah ancaman serangan Israel yang berseliweran setiap saat , sisi-sisi kemanusiaan wajar menggoda para penumpang kapal-kapal tersebut.  Namun saya kagumi  cara Bu Santi dan Suaminya Pak Dzikrullah menjaga keikhlasan niat di jalan Allah ini, saya share di sini bukan karena mereka ingin kisahnya disebar luaskan - tetapi kitalah yang perlu belajar dari keihkhlasan keluarga ini.

 

China Gold

Pada dasawarsa pertama kemerdekaan RI, negeri ini pernah memiliki cadangan emas sebesar 248 ton tetapi kemudian cadangan emas ini juga pernah nyaris habis tahun 1971 menjadi tinggal 1.8 ton saja. Ketika Oil Boom tahun 70-an sampai puncaknya 1981, negeri ini alhamdulillah berhasil kembali membangun cadangan emasnya sampai mencapai sekitar 96 ton.

 

Sayangnya selama seperempat abad kemudian tepatnya sampai 2006, cadangan emas ini tidak berhasil dinaikkan dan bahkan berkurang 24 %-nya pada akhir 2006 sehingga tinggal 73 ton saja. Lihat detilnya di tulisan saya tanggan 28 Desember 2008 dengan judul Emas Dan Kemakmuran Negeri Ini.

 

Mengapa sampai bangsa ini tidak menganggap penting cadangan emas yang bisa menjadi instrumen untuk membangun ketahanan ekonomi (Yukhsinun) selama lebih dari seperempat abad terakhir ?. Dugaan saya sendiri adalah karena ekonomi kita adalah ekonomi ala IMF banget. Kita tahu dalam system IMF, bahkan mereka melarang negara-negara anggotanya menggunakan emas sebagai rujukan mata uangnya (Article IV, Section 2. B).