Kelapa Dua Raya 189 Depok, Jawa Barat 16951 Indonesia
+(62) 856-93-010101 admin@geraidinar.com
Mon - Fri 8.30 - 16.00 National Holiday Closed

Bila Anda memasuki dunia kerja awal tahun 80-an, tahun-tahun ini Anda akan memasuki usia pensiun. Tergantung seberapa cemerlang karir Anda, tetapi bila Anda masuk kedalam kelompok terbesar dari pekerja di negeri ini – maka kemungkinannya Anda merindukan masa-masa awal Anda bekerja dahulu. Saat itu gaji Anda masih kecil tetapi terasa cukup, kini gaji Anda sudah jauh lebih besar – tetapi terasa semakin tidak cukup. Jangan salahkan pasangan hidup Anda, atau beban biaya anak-anak Anda – salahkanlah inflasi !.

Semalam harga emas internasional mengalami kejatuhan yang sangat significant – mirip dengan kejadian 2009, yaitu turun ke titik terendah setelah beberapa bulan sebelumnya mencapai titik tertinggi. Bedanya hanya pada penyebab naik turunnya harga, dan waktu terjadinya masing-masing titik ekstrim-nya. Naik turunnya harga di tahun 2008/2009 adalah factor krisis di Amerika sedangkan turunnya harga kali ini penyebab utamanya adalah krisis di Euro Zone.

 

Setiap kali saya menjelaskan kelemahan uang kertas – seperti pada tulisan saya kemarin (14/07/11) – tentu tidak semua orang setuju,  selalu ada yang menyanggahnya dengan mengambil contoh uang Riyal-nya Saudi Arabia. Penyanggahan ini kemudian di justifikasi dengan cerita bahwa “...jaman ibu-bapak kita dahulu pergi haji, 1 Riyal cukup untuk beli minuman , beli makanan ...dst; sampai sekarang-pun katanya demikian...”.  Benarkah demikian ?, Untuk adilnya mari kita lihat kinerja daya beli Riyal ini dari statistik-nya.

 

Ketika terjadi hyperinflasi mencapai 89.7 sextillion (1021) persen atau 89,700,000,000,000,000,000,000 di Zimbabwe dua tahun lalu , banyak penduduknya menjadi kehilangan orientasi nilai – perlu berapa Dollar Zimbabwe untuk bisa membeli roti ?. Dalam situasi seperti ini, bila seorang bekerja sebagai pegawai atau buruh - berapa upah yang pantas ?, dibayar 1 Milyar Dollar sehari-pun belum cukup untuk membeli roti !.  Maka pekerjaan (baru) yang rame-rame dilakukan oleh warga Zimbabwe saat itu adalah pergi ke  sungai-sungai untuk berburu emas, bila mereka mendapatkan 0.1 gram emas sehari saja – maka cukup untuk membeli roti bagi keluarganya hari itu.

 

Judul ini saya ambilkan dari isi pidato salah satu presiden negara di Eropa pada pertemuan ekonomi paling bergengsi di dunia yaitu World Economic Forum di Davos tahun 2010 lalu. Yang menarik adalah bahwa seorang presiden dari negeri maju di barat-pun dapat melihat bahwa ada masalah besar dalam globalisasi yang kebablasan dewasa ini. Masalah tersebut digambarkan lebih lanjut oleh sang presiden sebagai ketimpangan sistematis (systemic imbalance) yang menjurus pada dominasi pasar atas demokrasi dan keadilan. Meskipun presiden  ini sendiri tidak memberikan solusi yang konkrit, setidaknya dia sadar dan mengajak orang lain sadar bahwa ada hal serius yang perlu dibenahi dalam perdagangan global.