Anti Global Warming Tree
Salah satu kekayaan negeri ini yang belum tersentuh adalah kekayaan flora yang satu ini, pohon nyamplung atau tamanu. Dia tumbuh alami di pinggir pantai dan selalu ada di pulau-pulau kita. Konon dari buahnya yang jatuh ke laut itulah nama pohon ini diambil, dari kata ‘nyemplung’.
Ketika dunia geger dengan fenomena perubahan iklim karena global warming, salah satu jawabannya juga ada di pohon ini. Bagaimana bisa?
Dia bisa ditanam di lahan-lahan gersang yang sedang mengalami desertification - berubah menjadi gurun untuk menghentikan proses desertificationnya. Bisa ditanam di daerah yang airnya berubah menjadi asin untuk kembali tawar - karena dia hidup di air asin maupun air tawar. Dia tumbuh sangat baik di seluruh negeri tropis, dan malah menjadi evergreen tree di negeri subtropis - yaitu pohon yang tidak ikut menggugurkan daunnya di musim gugur.
Dan lebih menarik lagi, semua jenis bahan bakar fosil yang menjadi kambing hitam prnyebab global warming, dapat digantikan sepenuhnya oleh bahan bakar minyak yang diolah dari biji buah ini menjadi drop-in bio-gasoline, green diesel, bio-jet dan bahkan bio-lpg. Seluruh teknologi dari hulu hingga hilirnya kini telah sepenuhnya tersedia.
Akankah kita tidak peduli dengan perubahan iklim dan musibah demi mesibah yang ditimbulkannya? Padahal sangat bisa jadi solusi itu ada di depan mata kita.