Kelapa Dua Raya 189 Depok, Jawa Barat 16951 Indonesia
+(62) 856-93-010101 admin@geraidinar.com
Mon - Fri 8.30 - 16.00 National Holiday Closed

Agromining : Potensi Sekam Padi

Tertulis dalam kitab pertanian kuno : Bila petani berhenti menanam, tukang kayu tidak bisa membangun rumah, tukang roti berhenti memasak. Bila kitab tersebut ditulis lagi di jaman bio-economy ini, daftarnya akan semakin panjang : ...produsen komputer dan handphone berhenti produksi, mobil-mobil berhenti berjalan, manusia yang sakit ridak bisa disembuhkan dst.

Mengapa profesi ini begitu penting? Karena disanalah awal kehidupan kita, yaitu ketika kita bisa makan. Sayangnya penghargaan kita ke mereka sangatlah kurang. Harga naik sedikit, supplynya kurang sedikit sudah dihantam dengan serbuan produk impor. Kerika para pemimpin dunia menegosiasikan trade agreement, kepentingan petani sering tidak terwakili.



Alhamdulillah di era bio-economy, ada secercah harapan bagi para petani. Bahan-bahan yang semula hasil tambang seperti mineral, silica, minyak dan kimia dasar kini bisa ditambang di limbah-limbah pertanian. Bukannya para pelaku industri tidak tahu masalah ini, meteka banyak yang tahu tetapi karena selama ini prosesnya lebih mahal dari mengambil hasil tambang yang tinggal keruk bumi, yang lestari seperti ini masih diabaikan.

Ada tiga teknologi yang kami kembangkan, alhamdulillah dua diantaranya sudah dipatenkan - akan memungkinkan kita melakukan agromining dalam skala industri yang murah di ongkos dan ramah di lingkungan. Kuncinya ada di multiple products pada satu rangkaian proses.

Sekam padi misalnya, yang di tingkat petani banyak terbuang, dengan teknologi ini dalam sekali proses utama akan menghasilkan bio-oil, liquid smoke dan silica. Bio-oil untuk energi, liquid smoke bahan obat manusia, ternak dan tanaman. Sedangkan silica (SiO2) antara lain adalah bahan dasar chip - benda kecil yang menjadi ‘otak cerdas’ di belakang semua mesin dan peralatan modern.

Dan yang bisa diproses limbahnya seperti ini bukan hsnya limbah paci. Semua limbah pertanian bisa diolah dengan cara yang sama, dengan teknologi yang sama, hanya hasilnya saja yang berbefa-beda tergantung content yang ada pada limbah tersebut.

Maka jangan berhenti bertani Pak Tani, ada secercah harapan untuk Anda semua, insyaAllah.