Opportunity In The Aridity
- Details
- Category: Entrepreneurship
- Hits: 26
Opportunity In The Aridity
Pasti bukan kebetulan bila bumi kelahiran para Nabi itu berada dalam wilayah yang paling gersang di muka bumi, seluruhnya terlahir di wilayah yang sekarang disebut MENA - Middle East and North Africa. Bahkan seluruhnya pernah singgah di suatu tempat yang sama, sehingga ketika dimensi waktu itu di-freeze dan yang tinggal adalah dimensi ruang - maka bertemulah seluruh Nabi itu di suatu tempat yaitu Al-Aqsha pada malam Isro'- Mi'raj.
Keberadaan mereka di daerah-daerah yang sangat gersang tersebut juga terkait dengan misi para Nabi tersebut, yaitu untuk memakmurkan bumi, seperti terungkap dalam ucapan Nabi Soleh 'Alaihi Salam "...Dia menjadikan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya" (QS11:61)
Adapun kemakuran itu indikator fisiknya berkembang dari waktu ke waktu, Selama ribuan tahun rezeki berupa buah-buahan, tanaman, ternak, emas dan perak menjadi indikator kemakmuran. Di abad terakhir, indikator kemakmuran bertambah dengan energi dan teknologi. Negara-negara kaya-pun di Eropa saat ini lagi klimpungan karena supply energinya terancam - yang berarti kemakmurannya juga terancam.
Dalam tiga dasawarsa kedepan, indikator kemakmuran itu akan bertambah satu lagi yaitu rendahnya emisi. Negara-negara yang paling bisa menurunkan emisi netto-nya adalah negara-negara yang paling makmur. Lantas apa kaitannya ini dengan bumi para nabi tersebut di atas?
Sebelum Antrian Bahan Bakar Mengular
- Details
- Category: Entrepreneurship
- Hits: 15
Sebelum Antrian Bahan Bakar Mengular
Kalau negeri-negeri Eropa baru pada tingkat kawatir akan tidak cukupnya energi untuk musim dingin nanti, sejumlah negeri di Asia hari-hari ini sudah didera krisis. Antrian bahan bakar mengular menjadi jamak di Asia seperti Sri Lanka, Laos, Pakistan dan bahkan negeri dengan jumlah penduduk lebih dari 1 Milyar seperti China dan India mulai menggilir listrik untuki industrinya.
Dalam situasi seperti ini program penurunan CO2 menjadi kacau-balau, karena fokus utama negara-negara di dunia adalah asal ada energi yang terjangkau, energi bersih menjadi tidak lagi menjadi prioritas. Apakah hal yang sama bisa terjadi di negeri tercinta kita ini ?
Tergantung pada kekuatan pemerintah untuk terus mensubsidi energi bagi rakyatnya. Namun karena semua faktor yang menyebabkan krisis energi di Asia tersebut juga ada di Indonesia, yaitu kombinasi antara supply minyak yang terbatas, perang Ukraina dan dampak ikutan pandemi - maka bila tidak diantisipasi, hal yang sama dikhawatirkan juga sangat bisa terjadi di negeri ini.
Solusi Teknologi, Bukan Subsidi atau Proteksi
- Details
- Category: Entrepreneurship
- Hits: 227
Solusi Teknologi, Bukan Subsidi atau Proteksi
Setelah kemarin saya mengunggah tulisan bahwa masyarakat bisa menikmati minyak goreng separuh harga melalui pembentukan ekosistem yang ditunjang teknologi konversi energi dari jelantah menjadi bahan bakar, timbul pikiran saya bagaimana kalau teknologi yang sama digunakan ke skala yang lebih luas - membuat masyarakat yang mandiri energi tanpa subsidi?
Di bawah adalah ilustrasi cara kerjanya. Bahan yang melimpah di Nusantara adalah biomassa, bisa dari segala yang tumbuh baik flora maupun founa, sengaja ditanam ataupun tumbuhan liar. Setiap satu kilogram biomassa kering mengandung lebih dari 500 gram hidrokarbon, jadi tantangannya adalah menguraikan potensi hidrocarbon tersebut untuk menjeadi energi efektif, yang paling umum kita butuhkan ya bensin dan diesel.
Waste To Energy Enabler - Converting Liability Into Asset
- Details
- Category: Entrepreneurship
- Hits: 21
Waste To Energy Enabler - Converting Liability Into Asset
Sumber energi yang murah dan melimpah di seluruh pelosok negeri ini dari kota-kota besar sampai pelosok desa terpencil adalah sampah atau limbah. Bila di kota bentuknya adalah sampah padat perkotaan, bila di desa adalah limbah pertanian, peternakan dan limbah hutan.
Karenanya sejak lima tahun lalu kami fokus mengembangkan mesin atau reaktor konversi energi untuk merubah dari liability - ketika dia masih berupa sampah atau limbah, menjadi aset ketika kita bisa ubah menjadi enerrgi. Yang sudah sering saya unggah sejak beberapa tahun lalu adalah reaktor gasifikasi kami yang merubah sampah menjadi syngas (synthetic gas), prosesnya sendiri terjadi pada suhu sekitar 1,000 derajat Celcius - dengan sumber panas internal - yaitu dari sebagian sampah atau limbah itu sendiri.
Banyak Jalan Menuju Mekah
- Details
- Category: Entrepreneurship
- Hits: 131
Banyak Jalan Menuju Mekah
Sejak pertama kali manusia diseru untuk berhaji, Allah sudah mengisyaratkan sarana dan jalan-jalannya yang harus ditempuh agar manusia datang untuk berhaji ini. FirmanNya : "Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka datang dari segenap penjuru yang jauh" (QS 22:27)
Mengapa berjalan kaki atau mengendarai unta yang kurus? Agar manusia tidak menunggu-nunggu untuk memiliki unta yang gemuk baru berhaji karena unta yang kurus-pun cukup, bahkan tidak harus menunggu punya 'unta' karena berjalan kaki juga bisa. Ruh-nya adalah semua sarana dan prasaran bisa digunakan untuk menempuh perjalanan yang satu ini.